Roma 12:12

Roma 12:12

Thursday 11 September 2014

Nikmatilah setiap persoalan hidup mu!.....


Tiba-tiba saya ingin menulis lagi hari ini karena obrolan di bbm tadi malam masih saja terngiang dalam pikiran ku!...

Pembicaraan kami dimulai dari saling bertegur sapa dan bertanya kabar, karena memang sudah lebih dari sepuluh tahun tidak bertemu, dulu kami memang tidak terlalu akrab di sekolah karena memang tidak pernah belajar dalam satu ruangan yang sama,, tapi kami pasti saling mengenal satu-sama lain.

Awalnya dia terkesan sungkan untuk berbagi cerita dengan saya, tetapi karena saya mengangkat topik dengan kata " SABAR " ini memancing kami untuk saling terbuka berbagi cerita duka yang kami alami sehingga si SABAR ini menjadi kata andalan dalam obrolan kami..  

Tanpa harus membeberkan kisah kami lewat tulisan ini saya yakin semua orang juga memiliki beban hidup mereka masing masing,, walau sahabat atau orang lain di sekitar kita terlihat bahagia , tetapi saya pastikan semua mengalami beban hidup maupun pergolakan batin yang menjadi pergumulan dalam setiap doa mereka. atau mungkin ada di antara kita yang merasa bahwa beban kepunyaan kita yang paling berat atau paling sulit di bandingkan semua orang yang ada di dunia ini,, sama hal nya seperti apa yang diucapkan oleh teman saya yang mengatakan bahwa tidak ada yang lebih menderita daripada dia saat ini,, sebenarnya dia salah, saya paham kususahan hatinya dan beban yang dia ceritakan memang tidak mudah untuk dijalani tapi ada banyak perbandingan-perbandingan kisah kelam orang di luar sana yang mengalami hal serupa atau mungkin jauh lebih berat dari yang dia alami.

Saya jadi teringat akan satu illustrasi kisah yang di sampaikan oleh seorang pelayat yang datang menghibur kami dulu ketika kami di tinggalkan oleh ibunda kami, saya ingat saya masih kecil saat itu dan belum terlalu memahami makna dari illustrasi ini, tetepi karena illustrasi ini berupa cerita yang biasanya di sukai anak-anak saya selalu mengingatnya hingga sekarang saya mengerti makna yang terkandung di dalamnya.

Ilustrasinya kira-kira seperti ini.

Di satu desa hiduplah seorang janda bersama seorang anaknya laki-laki yang menderita satu penyakit semenjak lahir,ibu ini begitu menyayangi anaknya,walaupun hingga saat anaknya beranjak dewasa pun anaknya tetap tidak bisa melakukan banyak hal untuk membantu ibunya karena dia lumpuh. di usianya yang sudah tua ibu ini harus tetap berupaya sendiri bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidupnya bersama anaknya.kadang kadang saat dia memiliki uang lebih dari hasil kerja kerasnya ibu ini menyisihkannya untuk di tabung, dia memiliki harapan besar untuk membawa anaknya berobat agar kelak jika dia sudah meninggal dia bisa dengan tenang meninggalkan anaknya sudah bisa hidup mandiri.

Beberapa kali ibu ini sudah membawa anak nya berobat ke kota walaupun dengan perjuangan nya menempuh jarak yang jauh dia tetap bersemangat memapah anaknya, tapi berkali-kali pula dokter menolak menangani anaknya oleh karena keadaan anaknya yang memang telah lumpuh sejak lahir.
tidak putus harapan, ibu ini membawa anaknya ke tabib atau pun pengobatan tradisional, tapi tetap juga tidak membuahkan hasil. hingga tidak jarang ibu ini menangis meratapi nasibnya dan terkadang menyalahkan Tuhan mengapa dia dan anaknya harus diciptakan untuk hidup dalam penderitaan yang tak kunjung berujung.

Suatu kali ibu ini mendengar berita bahwa ada tabib yang bijak dan telah banyak menyembuhkan orang sakit, tidak ingin kehilangan kesempatan ia pun segera membawa anaknya berobat ke tabib ini. dengan harapan baru dan keyakinan yang teguh ibu ini berharap kali ini dia pasti akan berhasil.

Setelah bertemu dengan tabib ini mereka pun berbincang-bincang layaknaya berkonsultasi dan ibu ini pun menumpahkan semua keluhan anaknya dan kehidupannya beserta segala keluh kesahnya kepada tabib, tabib ini merasakan ada keputus-asaan dalam setiap ucapan ibu ini, dan dia melihat bahwa anaknya memang tidak bisa di sembuhkan lagi, tabib ini pun berpikir untuk menyembuhkan ibu ini dari keterpurukan dan keputus-asaannya saja.dengan bijak dia berkata " Anakmu mungkin bisa sembuh jika saja ibu bisa memberikan dia minum air dari tujuh gelas air yang diminta dari tujuh orang yang tidak memiliki keluh kesah dalam hidupnya.

Dengan semangat yang dia miliki, dia pun berkata bahwa dia pasti bisa mendapatkannya, dia ingat bahwa dia mengenal beberapa orang yang kaya dan yang bahagia dalam hidupnya.segera dia menemui tetangganya yang kaya raya dan meminta segelas air, dia pun bertanya terlebih dahulu " apakah bapak memiliki keluh kesah dalam kehidupan ini ?" bapak itu pun mengatakan bahwa dia tidak pernah merasakan damai dan dia hidup dalam kesepian oleh karena dia dan istrinya selalu bermasalah. sedikit kecewa karena ternyata orang kaya ini pun punya keluh kesah juga dia pun menemui seorang ibu yang selalu terlihat riang dan memiliki banyak perhiasan, dia pun bertanya " Apakah ibu memiliki keluh kesah dalam kehidupan ini?" si ibu menjawab bahwa ia tidak pernah menikah dan dia di telantarkan oleh orang tuanya saat dia masih kecil. gagal lagi mendapat segelar air ibu ini pun menemui seorang gadis cantik yang pernah dia kenal. dia pun bertanya " apakah kamu memiliki keluh kesah dalam kehidupan ini nak?" gadis ini pun menjawab bahwa dia telah di vonis dokter mengidap penyakit kista dan rahimnya harus di angkat! selanjutnya di menemui satu keluarga utuh yang dilihatnya berbahagia, dalam hati dia berpikir bahwa kali ini dia pasti mendapatkan segelas air karena keluarga ini begitu sempurna ada bapak,ibu,orangtua dan anak-anak,ibu ini pun bertanya " apakah kalian memiliki keluh kesah dalam kehidupan ini ?" sebentar anak dan istrinya terdiam lalu menangis bersama sambil berkata bahwa mereka sekarang berkumpul untuk yang terakhir kalinya karena besok suami dan bapaknya akan di penjara karena kasus penipuan dan pembunuhan dan akan mendekam di penjara seumur hidupnya...!

begitulah seterusnya hingga dia menemui banyak orang yang di yakini nya berbahagia dan tidak punya beban, tetapi tidak satu orang pun yang berhasil mengisi air dalam gelasnya karena semuanya memiliki persoalan hidup.

Akhirnya setelah ia merasa sudah sangat lelah dia pun kembali ke tabibnya dan berkata bahwa dia tidak bisa menemukan segelas air pun dari orang yang tidak memiliki keluh kesah, si tabib pun hanya bisa tersenyum dan merasa kasihan sama ibu ini, dia pun berkata bahwa dia sendiri pun seorang tabib tidak pernah bisa menemukan air itu karena memang tidak akan ada yang bisa memberikannya. Semua manusia di dunia ini di bekali akal dan pikiran dan di ciptakan berbeda dari mahluk yang lainnya, itu karena kita menjadi perhatian khusus buat Tuhan yang menciptakan kita, kita di hadapkan pada persoalan hidup tetapi dia memberi kita akal pikiran untuk bisa bertahan dan menjadi lebih sempurna di hadapanNya, kita di hadapkan pada persoalan hidup yang berbeda-beda karena Dia mengetahui kemampuan kita dan Dia mengenal ciptaanNya satu persatu. akhirnya si ibu ini pun tersadar  dan dia melihat bahwa dia bukanlah orang yang paling menderita di dunia, dia punya tugas dan tanggung jawab sehingga dia diadakan di dunia ini, yaitu mengemban persoalan itu dan menjadi perhatian Dia yang menciptakannya. 

Apakah kita terberkati juga ????..... hehehe....
di like ya saudara-saudari sebangsa dan setanah air, sejiwa dan sependeritaan, sesama dan sama-sama mahluk ciptaan-Nya.




No comments:

Post a Comment