Roma 12:12

Roma 12:12

Tuesday 18 November 2014

PARTNER HIDUP SEPANJANG USIA

"Tidak ada seorang pun yang menginginkan perceraian kan? saya juga begitu,," demikianlah kerap kita dengar pembelaan diri dari para selebritis atau pun masyarakat biasa saat mereka di minta tanggapan atas keputusan mereka untuk bercerai.lalu mengapa mereka bercerai? apakah pernyataan tersebut hanya sebuah barisan kata KLISE yang sudah basi dan tidak harus dijunjung dalam tindakan kesetiaan hingga maut yang memisahkan?

Adakah dasar pernikahan itu hanya sebatas kita saling mencintai, kita saling ingin membahagiakan, kita saling membutuhkan,? lalu ketika rasa "saling" itu terkuras oleh kerikil-kerikil rintangan dalam perjalanan pernikahan dan rasa tidak nyaman satu sama lain mulai mendominasi di setiap pertemuan, perkataan dan perbuatan, haruskah menempuh jalan perpisahan yang merusak makna dari pernikahan itu sendiri ?  

Sesungguhnya, setiap pernikahan itu di uji oleh waktu dalam hal kesetiaan, komitmen dan kasih satu sama lain, begitu banyak persoalan-persoalan hidup yang lahir dalam satu hubungan pernikahan, baik itu dari dalam maupun dari pihak luar. namun, ibarat satu perahu tanpa mesin yang di kayuh oleh dua orang yang hendak berlayar, jika satu orang mendayung dari sebelah kiri, yang seorang harus mendayung dari sebelah kanan dengan satu arah tujuan. jika mereka mendayung dari satu sisi saja maka perahu tidak akan bisa mengarah lurus ke tujuan, atau jika satu orang mendayung mundur maka perahu akan berputar-putar tak tentu arah.
Demikian halnya dengan pernikahan itu sendiri, terkadang kita tidak sejalan karena perbedaan banyak hal, baik dalam hal pemikiran, pola  pikir, karakter, kebiasaan dan lain sebagainya,kita bahkan tahu itu hal yang wajar, karena rambut pun bisa sama hitam tetapi kita pasti berbeda tidak terkecuali dengan  pasangan kita. juga akan banyak muncul hambatan lain yang menguji komitmen kita, baik persoalan materi,kekerasan dalam rumah tangga baik secara fisik maupun psikis,anak-anak,sakit-penyakit,keluarga besar,kemalangan atau bahkan masa depan yang tidak menentu.Namun demikian, fokus tujuan akhir yang menjadi komitmen pernikahan kita harus tetap satu. Seperti filosofi orang bijak yang mengatakan bahwa banyak jalan menuju Roma, banyak jalan yang bisa kita tempuh, berbeda tidak masalah tetapi tujuan tetap satu. Demikian lah kiranya pernikahan itu kiranya tetap bisa bertahan. 

Sesungguhnya tidak ada satu hal alasan apapun yang membuat kita untuk bisa mempermaklumkan perceraian itu sendiri kecuali hanya satu hal, yakni perceraian yang di pisahkan oleh maut atau kematian, karena Tuhan sendiri yang mempersatukan dalam pernikahan kudus maka otoritas penuh Tuhan juga yang bisa memisahkan, pernikahan adalah hak prerogatif Tuhan. amin 


No comments:

Post a Comment